Selasa, 25 Oktober 2011

Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita


1.1 Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuhsebagian atau keseluruhan, sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat.
1.2  Faktor penyebab Pertumbuhan
1.2.1        Faktor Dalam
  • Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memilki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya
  • Keluarga: Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus
  • Umur : Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
  • Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat
  • Genetik : adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
  • Kelainan kromosom : Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma Down's dan sindroma Turner's.
1.2.2        Faktor Luar
1.2.2.1  Faktor Prenatal
·         Gizi : Nutrisi ibu hamil terutama dalam trisemester akhir kehamilan akan mempengaruhipertumbuhan janin
·         Mekanis : Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kongenital seperti club foot
·         Toksi/zat kimia :beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan kongenital.
·         Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin seperti deformitas anggota gerak
·         Infeksi : Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh virus TORCH dapat menyebabkan kalainan pada janin, katarak, bisu tuli, retasdasi mental dam kelainan jantung.
·         Kelainan imunologi : Adanya perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan kerusakan jaringan otak
·         Psikologi ibu : Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakukan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain


1.2.2.2  Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan keruskaan jaringan otak
1.2.2.3 Faktor pascasalin
·         Gizi : untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat
·         Penyakit kronis/kelainan kongenital : tuberkolosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani
·         Lingkukan fisis dan kimia : Lingkungan sebagai tempat anak hidup berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu mempunya dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
1.2.2.3  Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertetkan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya
1.2.2.4 Sosio Ekonomi
Kemisikinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
1.2.2.5 Lingkungan Pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak
1.2.2.6 Stimulasi
Pertumbuhan memerlukan rangsang/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
1.2.2.7 Obat- Obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghamba pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan



1.3  Penilaian pertumbuhan pada bayi dan balita
Penilaian terhadap pertumbuhan bayi dan anak balita yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang, diantaranya pengukuran antropometrik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi. Pada bagian ini hanya di bahas pengukuran antropometrik.
1.3.1    Pengukuran Antropometrik
Pengukuran antropometrik meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Terdapat dua cara pcngukuran antroppometrik yaitu pengukuran berdasarkan umur dan pengukuran tidak berdasarkan umur. Contoh pengukuran berdasarkan umur antara lain pengukuran berat badan berdasarkan umur, panjang badan berdasarkan umur dan sebagainya. Sedangkan pengukuran tidak berdasarkan umur contohnya adalah berat badan berdasarkan tinggi badan, lingkar lengan atas berdasarkan tinggi badan dan sebagainya.

Penilaian berat badan merupakan bagian dari antropometrik yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh misalnya tulang, otot, lemak, dan cairan tubuh sehingga akan dapat diketahui status keadaan giri anak atau tumbuh kembang anak. Selain menilai status gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun cara penilaian berat badan dapat dilakukan dengan melihat grafik (berat badan berdasarkan umur dibawah ini sesuai dengan Gambar 3.14¬3.17), dengan penilaian sebagai berikut:
  1. Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS dengan cara persentil, adalah sebagai berikut persentil ke 50-3 dikatakan normal dan kurang atau sama dengan tiga masuk katagori malnutrisi (abnormal).
  2. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO dengan cara persentase dari median, adalah sebagai berikut antara 85-80 % malnutrisi sedang dan kurang dari 80 % adalah malnutrisi akut (wasting).
  3. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan baku NCHS dengan cara persentil adalah sebagai berikut persentil ke 75-25 dikatakan normal, persentil ke 10-5 dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari persentil kf: 5 dikatakan malnutirisi berat.
1.3.2          Penilaian Tinggi Badan
Penilaian tinggi badan juga dapat dilakukan dengan melihat grafik (finggi badan berdasarkan umur di bawah ini sesuai dengan gambar 3.14-3.17), dengan penilaian berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCI-IS dengan cara persentase dari median adalah sebagai berikut lebih dari atau sama dengan 90 % adalah normal dan kurang dari 90 % malnutrisi kronis (abnormal).

1.3.3          Penilaian Lingkar Kepala
Penilaian lingkar kepala dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka dapat mcngindikasikan kc:mungkinan adanya retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) dapat mengindikasikan kemungkinan penyumbatan pada aliran c:airan serebrospinalis. Penilaian ini dapat dilakukan dc-:ngan menggunakan kurva lingkar kepala pada gambar di bawah ini, dcngan nilai normal antara -2 SD-± 2SI).

1.3.4          Penilaian Lila
Penilaian ini bertujuan untuk menilai jaringan lemak dan otot akan tetapi penilaian ini tidak banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apa.bila dibandingkan dengan berat badan. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia prasekolah.

     1.4  Penilaian Pertumbuhan dengan KMS
1.4.1                 KMS
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks  antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguanpertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukantindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat KMS diIndonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama kegiatan pemantauanpertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari
1.         penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiapbulan,  pengisian  KMS,  menentukan  status  pertumbuhan  berdasarkan  hasilpenimbangan berat bada
2.menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauanpertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberiansuplementasi gizi dan rujukanKartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah,yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanyaKMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa  setiap kalimengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantautumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberianmakan pada anak.
1.4.2   Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;
a. Sebagai  alat  untuk  memantau  pertumbuhan  anak.  Pada  KMS  dicantumkan  grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh  normal,  atau  mengalami  gangguan  pertumbuhan.  Bila  grafik  berat  badananakmengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risikoanak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguanpertumbuhan.
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanankesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberianASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.
c. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

1.4.3 Cara Membaca KMS
Car a membaca KMS:
a. Isikan bulan lahir anak pada 0 bulan lahir 
b.Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.c. Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya.d. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.
c.Tulis berat badan di bawah kolom bulansaat penimbanganLetakkan titik berat badan pada titik temugaris tegak (umur) dan garis datar (beratbadan).
 
1.4.4 Menentukan Status Pertumbuhan anak 
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilaigaris  pertumbuhannya,  atau  dengan  menghitung  kenaikan  berat  badan  anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).  Kesimpulan daripenentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut: 
Hubungkan titik berat badan bulan ini denganbulan lalu. Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulanlalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurusJika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garispertumbuhan tidak dapat dihubungkanContoh disamping menggambarkan statuspertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS: Catat setiap kejadian kesakitan yangdialami anak. Contoh :
TIDAK NAIK (T);grafik berat badanmemotong garis pertumbuhan dibawahnya;kenaikan berat badan<KBM (<800 g)
NAIK (N), grafik berat badan memotong garispertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan>
KBM (>900 g)
NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garispertumbuhannya; kenaikan berat badan>KBM(>500 g)
TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar;kenaikan berat badan<KBM (<400 g)
TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun;grafik berat badan<KBM (<300 g)