Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita
1.1
Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuhsebagian atau keseluruhan, sehingga
dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat.
1.2
Faktor
penyebab Pertumbuhan
1.2.1
Faktor
Dalam
- Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memilki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya
- Keluarga: Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus
- Umur : Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
- Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat
- Genetik : adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
- Kelainan kromosom : Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma Down's dan sindroma Turner's.
1.2.2
Faktor Luar
1.2.2.1 Faktor
Prenatal
·
Gizi :
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trisemester akhir kehamilan akan
mempengaruhipertumbuhan janin
·
Mekanis :
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kongenital seperti club foot
·
Toksi/zat
kimia :beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan kongenital.
·
Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin seperti deformitas
anggota gerak
·
Infeksi :
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh virus TORCH dapat menyebabkan
kalainan pada janin, katarak, bisu tuli, retasdasi mental dam kelainan jantung.
·
Kelainan
imunologi : Adanya perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu
membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta
masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang
selanjutnya mengakibatkan kerusakan jaringan otak
·
Psikologi
ibu : Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakukan salah/kekerasan mental pada
ibu hamil dan lain-lain
1.2.2.2 Faktor
Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma
kepala, asfiksia dapat menyebabkan keruskaan jaringan otak
1.2.2.3 Faktor pascasalin
·
Gizi :
untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat
·
Penyakit
kronis/kelainan kongenital : tuberkolosis, anemia, kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani
·
Lingkukan
fisis dan kimia : Lingkungan sebagai tempat anak hidup berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnnya
sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu mempunya dampak
yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
1.2.2.3 Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertetkan,
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya
1.2.2.4 Sosio Ekonomi
Kemisikinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak.
1.2.2.5 Lingkungan Pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak
1.2.2.6 Stimulasi
Pertumbuhan memerlukan rangsang/stimulasi
khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
1.2.2.7 Obat- Obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghamba
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan
saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan
1.3
Penilaian
pertumbuhan pada bayi dan balita
Penilaian
terhadap pertumbuhan bayi dan anak balita yang dapat digunakan untuk mendeteksi
tumbuh kembang, diantaranya pengukuran antropometrik, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi. Pada bagian ini hanya di
bahas pengukuran antropometrik.
1.3.1 Pengukuran Antropometrik
Pengukuran
antropometrik meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan),
lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Terdapat dua cara pcngukuran
antroppometrik yaitu pengukuran berdasarkan umur dan pengukuran tidak
berdasarkan umur. Contoh pengukuran berdasarkan umur antara lain pengukuran
berat badan berdasarkan umur, panjang badan berdasarkan umur dan sebagainya.
Sedangkan pengukuran tidak berdasarkan umur contohnya adalah berat badan
berdasarkan tinggi badan, lingkar lengan atas berdasarkan tinggi badan dan
sebagainya.
Penilaian
berat badan merupakan bagian dari antropometrik yang digunakan untuk menilai
hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh misalnya
tulang, otot, lemak, dan cairan tubuh sehingga akan dapat diketahui status
keadaan giri anak atau tumbuh kembang anak. Selain menilai status gizi dan
tumbuh kembang anak, berat badan dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun cara
penilaian berat badan dapat dilakukan dengan melihat grafik (berat badan
berdasarkan umur dibawah ini sesuai dengan Gambar 3.14¬3.17), dengan penilaian
sebagai berikut:
- Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS dengan cara persentil, adalah sebagai berikut persentil ke 50-3 dikatakan normal dan kurang atau sama dengan tiga masuk katagori malnutrisi (abnormal).
- Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO dengan cara persentase dari median, adalah sebagai berikut antara 85-80 % malnutrisi sedang dan kurang dari 80 % adalah malnutrisi akut (wasting).
- Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan baku NCHS dengan cara persentil adalah sebagai berikut persentil ke 75-25 dikatakan normal, persentil ke 10-5 dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari persentil kf: 5 dikatakan malnutirisi berat.
1.3.2 Penilaian Tinggi Badan
Penilaian
tinggi badan juga dapat dilakukan dengan melihat grafik (finggi badan
berdasarkan umur di bawah ini sesuai dengan gambar 3.14-3.17), dengan penilaian
berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCI-IS dengan cara persentase dari
median adalah sebagai berikut lebih dari atau sama dengan 90 % adalah normal
dan kurang dari 90 % malnutrisi kronis (abnormal).
1.3.3 Penilaian Lingkar Kepala
1.3.3 Penilaian Lingkar Kepala
Penilaian
lingkar kepala dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Apabila
pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka dapat mcngindikasikan kc:mungkinan
adanya retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala
meningkat) dapat mengindikasikan kemungkinan penyumbatan pada aliran c:airan
serebrospinalis. Penilaian ini dapat dilakukan dc-:ngan menggunakan kurva
lingkar kepala pada gambar di bawah ini, dcngan nilai normal antara -2 SD-±
2SI).
1.3.4 Penilaian Lila
1.3.4 Penilaian Lila
Penilaian
ini bertujuan untuk menilai jaringan lemak dan otot akan tetapi penilaian ini
tidak banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apa.bila dibandingkan
dengan berat badan. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi
pada anak usia prasekolah.
1.4
Penilaian Pertumbuhan dengan KMS
1.4.1
KMS
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah
kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan
KMS gangguanpertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih
dini, sehingga dapat dilakukantindakan
pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat KMS
diIndonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama kegiatan
pemantauanpertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian
kegiatan yang terdiri dari
1. penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui
penimbangan berat badan setiapbulan, pengisian KMS,
menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasilpenimbangan
berat bada
2.menindaklanjuti setiap kasus
gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauanpertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan,
pemberiansuplementasi gizi dan rujukanKartu
Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan
murah,yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh
karenanyaKMS harus disimpan oleh ibu
balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kalimengunjungi
posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan
dokter.KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga
untuk memantautumbuh kembang anak, agar
tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberianmakan pada anak.
1.4.2 Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;
a. Sebagai alat untuk
memantau pertumbuhan anak. Pada KMS
dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat
digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal,
atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila
grafik berat badananakmengikuti grafik pertumbuhan pada KMS,
artinya anak tumbuh normal, kecil risikoanak untuk mengalami gangguan
pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan
berisiko mengalami gangguanpertumbuhan.
b. Sebagai
catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanankesehatan dasar anak terutama berat
badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberianASI pada bayi 0-6 bulan dan
imunisasi.
c. Sebagai alat
edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak,
perawatan anak bila menderita diare.
1.4.3 Cara Membaca KMS
Car a membaca KMS:
a. Isikan bulan lahir anak pada 0 bulan lahir
b.Tulis
semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.c. Tulis bulan saat
penimbangan pada kolom sesuai umurnya.d. Tulis semua kolom bulan penimbangan
berikutnya secara berurutan.
c.Tulis
berat badan di bawah kolom bulansaat penimbanganLetakkan titik berat badan pada
titik temugaris tegak (umur) dan garis datar (beratbadan).
1.4.4 Menentukan Status
Pertumbuhan anak
Status pertumbuhan anak dapat
diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilaigaris pertumbuhannya,
atau dengan menghitung kenaikan berat badan
anak dibandingkan dengan Kenaikan
Berat Badan Minimum (KBM). Kesimpulan daripenentuan status
pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut:
Hubungkan
titik berat badan bulan ini denganbulan lalu. Jika bulan sebelumnya
anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulanlalu dengan bulan ini
dalam bentuk garis lurusJika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka
garispertumbuhan tidak dapat dihubungkanContoh disamping menggambarkan
statuspertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS: Catat
setiap kejadian kesakitan yangdialami anak. Contoh :
TIDAK NAIK (T);grafik berat
badanmemotong garis pertumbuhan dibawahnya;kenaikan berat badan<KBM (<800 g)
NAIK (N), grafik berat badan
memotong garispertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan>
KBM (>900 g)
NAIK (N), grafik berat badan
mengikuti garispertumbuhannya; kenaikan berat badan>KBM(>500 g)
TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
mendatar;kenaikan berat badan<KBM (<400
g)
TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
menurun;grafik berat badan<KBM (<300 g)